Mei Ceria #1 Keanehan yang Spesial
Setelah menyadari adanya keanehan sejak malam tadi di 10 Mei,
esok harinya aku mencoba untuk menikmati hari yang sebenarnya sangat special
namun kubuat biasa aja. pun begitu, ada sedikit keanehan pada akal sehatku. Sejak pagi sudah ku telpon Uswa, padahal pulsa pun sekarat. Tapi
entahlah, aku seakan tak peduli dengan hal yang satu itu.
Dan gilanya lagi, saat aku sedang siaran pun, aku
brani-braninya tetap menyalakan handphone hanya untuk mendengarkan tawanya,
serasa aku bisa melihatnya langsung. Tapi malang, karena keasikan membayangkan
wajahnya, aku sampai-sampai salah baca berita olahraga yang saat itu sedang
kubawa. hahah
Kami berjanji, setelah aku siaran kami bakal bertemu dan
makan pagi di Darussalam. Sebelum kami berjanji bertemu, dia seperti memaksaku untuk
mengambil satu benda yang sepertinya besar dan tak mampu di pegangnya dalam
waktu lama. Aku memikirkan apa yang dia maksud, tapi tak jua dijawabnya dengan
benar. Adalah pokoknya, begitu jawab si Tante saat kutanya apa sebenarnya yang
ia maksud. Uswa cukup kekeh tak menjawab.
Jujur saja aku belum berani mengajaknya pergi ke tempat makan
dengan hanya menggunakan satu motor. Makanya kami bertemu di bawah jembatan
penyebrangan kawasan Jambo Tape. Ia menungguku, lumayan lama sepertinya. Dari
kejauan aku memang melihat ia memegang benda berbentuk kubus, tak tahu apa
artinya.
“Ni, pegang ni, gak bisa pegang tau,” kata dia sambil
mengeluarkan gaya mentel tingkat kecamatannya. hahaha
Aku hanya mampu tertawa. Tapi aku ego dan tak mau
memegangnya. Saat mulai menuju ke tempat makan, aku seperti tak tega melihatnya
kepayahan membawa kotak yang berisi kue itu. Akhirnya kuminta kotak itu untuk
kupegang hingga sampai tujuan.
Kami berhenti di Old Town memesan makanan termurah edisi
kelaparan (modal 16 ribee sagai). Aku memesan nasi gurih dan ia memilih
lontong. Sembari menunggu makanan, setelah menemukan tempat duduk, ia
mengatakan kotak itu kue ulang tahun untukku. Tapi malu jika aku membuka di
depannya, kata Uswa. Akal bulus masih melekat di jiwa, jadi kubuka kotak itu di
depannya. “Maaf kalau memang gak romantis,” katanya saat aku mulai membuka
kuenya. Tapi itu adalah hal yang sangat romantis loh..
Seumur hidup aku belum pernah diberikan oleh siapapun kue
berbentuk lope. Dan itu terasa sangat spesial menurutku. Aku salah tingkah,
jadi kubuat saja suasananya sekepo mungkin. Aku tak tahu bagaimana cara
mengekspresikan kesenanganku kala itu. Seorang wanita yang kucintai sedang
berada di depanku dan ada sebuah kue yang diberinya untukku. Aahhhh senangnya
hahaha..
Kami bercerita banyak soal apapun yang bisa dijadikan bahan
bicara agar tak hening. Kami berada di situ sekitar dua jam, dan aku belum
kenyang untuk menatap wajahnya secara mendetail. Terkadang apa yang dia katakan
aku sampai tak tahu, karena aku hanya
berkonsentrasi untuk menatapnya, jangan marah ya, kasi alvokat ntar kalau marah
... weeek
Aku belum sempat untuk menghitung berapa sisa jerawat yang
ada di wajah indah miliknya. Tapi kukira tak apalah, asalkan aku bisa bertemu
dengannya. Itu saja sudah membuatku senang.
Aku tak menyangka ia ternyata masih punya hadiah yang
diberikannya kepadaku. Ketika hendak diberi, aku mengatakan jangan
memberikannya sekarang. Saat di sekret saja berinya.
Dengan sedikit terpaksa munkin, dia mau mengikutiku untuk
kutunjukkan dimana markas kumuhku berada. Tiba di sekret aku memaksa Uswa masuk
dan kubuka kue yang diberikannya untukku. Kami makan bersama hanya beberapa
potongan kecil saja. Tapi itu sudah membuatku jungkir balik karena bahagia
bukan main hahaha, tapi kami gak macam macam ee, Cuma satu macam aja hahaha..
kurasa cukup aku dan Uswa saja yang mengerti.
Ada satu hal yang lupa kutanyakan saat kamu sedang bersama.
Kamu belum mengatakan doamu di depanku di hari special itu. Kalau kita bertemu
nanti, kamu harus menjawab itu ya. :p
Hari itu cukup membahagiakan, terlebih lagi orang yang ku
sayang membahagiakanku juga di saat yang bersamaan. Aku sangat berharap hal
indah ini tak pernah berujung dan selalu mengukir cerita-cerita masa depan yang
cerah diantara kita ya. Tapi yang paling membuatku senang adalah selalu bisa
berada di sampingnya.
Bajunya sukak, kuenya enak :D Makasie :D
Wah, cut bang enak ada dek uswa :p kami apalah..
ReplyDeleteUsswaaa.. aku mau juga kue nyaa. hahaa,..
Sangking senang nulisnya belepotan ya cut bang Rayful :p