Membayangkan Pria Keren Bernama Cek Hak
Lama juga gak nulis hal hal aneh belakangan
ini, bukan Karena aku tak punya waktu atau tak memiliki ide, tapi hanya karena
satu hal. Malas !!! sialnya yang membuat malas adalah tempat peristirahatanku
saat lelah di kampus, yaitu di Sekretariat Sumberpost, media kampus UIN
Ar-Raniry. Sangking cintanya mereka
menjadikan sekret ini seperti rumah mereka. Tak heran ada yang dengan tanpa
sungkan membawa beberapa barang meraka ke ‘Tempat Tidur’ umum ini untuk
menikmatinya bersama-sama seperti kasur, bantal, sarung, piring, gelas,
dispenser hingga rice cooker hanya untuk sekedar memasak dan makan bersama.
Itulah mengapa aku sendiri terhipnotis untuk berada selalu di tempat ini untuk
rebahan.
Ah sudahlah, tak usah bahas banyak-banyak soal
mereka. Takutnya pada sumringah semua muka kaum-kaum gila Sumberpost.
Tiba-tiba tadi keingat sama seorang yang hanya
terbayang-bayang di pikiran imaginerku hingga saat ini. tak pernah melihatnya,
sedikitpun tak pernah. Aku hanya mendegar cerita dari Uswa, orang yang punya banyak
hal yang bikin ngakak untuk diceritain.
Jujur aku tak kenal dengan sosok yang bernama
Cek Hak. Nama lengkapnya saja tak tau. Aku hanya mendengar cerita tentangnya dan
juga membayangkan bagaimana sosoknya. Oke oke, aku akan mencoba untuk menggambarkannya.
Jika seorang dikatakan sudah berumur sekitar 70 tahun tentu tak menggamparkan
pria yang tampan dan gagah. Tentunya ia sudah tua renta. Dengan seluruh tubuh yang
mulai diselimuti dengan kulit-kulit yang keriputnya setingkat dewa, aktivitas
tak banyak lagi yang dikerjakannya. Terlebih lagi dengan kondisi kejiwaannya
sedikit terganggu sejak kecil itu membuatnya dikenal di lingkungan tempat
tinggalnya.
Kalo dipikir-pikir pasti banyak orang yang
mengenalnya terlebih oleh anak-anak. Bocah-bocah tentunya sering mengganggunya.
Pria tua itupun tak segan mengejar siapa yang mencari masalah padanya. Lempar
batu ? mungkin itu salah satu keputusan tepat yang mampu ia lakukan..
Aku sempat dua kali mendengar soal cerita
tragis yang dialami Uswa sebanyak dua kali. Salah lempar batu. Selalu ngakak
dengarnya, ya lumayan bikin saket ulee ilang. Agak lupa bagaimana kronologinya
bagaimana bisa hal itu terjadi. Tapi yang pasti syukurnya si Cumi bisa ngelak
karena ada yang sadarin kalo Cek hak lempar batu. Aciaaan. :p
Terlepas dari itu semua, aku yakin seorang yang
sedikit terganggu kejiwaannya, masih punya hak untuk menikmati udara gratis
Tuhan yang Maha Adil. Ia berhak untuk merasakan kehidupan. Bahkan aku sempat
membayangkan kalau orang-orang sepertinya adalah manusia yang beruntung. Kenapa
? jelas karena kondisinya saat ini membuat ia tak perlu memikirkan peliknya
hidup dengan beragam masalah yang menimpa semua orang. Ia tak perlu harus
repot-repot untuk ke TPS untuk nyoblos caleg-caleg yang padahal lebih buruk
darinya. Tak perlu juga memikirkan bagaimana caranya agar ia bisa membuat
dirinya kaya.
Ah sudah lah, ngeri juga banyak menilai Cek
Hak, takutnya, sudah kupuji-puji, tapi nanti saat ketemu bisa dilempar batu
juga. Pisss Cek Hak, tenang saja namamu akan tetap diingat oleh orang-orang di
lingkunganmu.
Tapi yang paling kusuka terhadapnya adalah ia masih menyukai wanita, hahhaa, this is
normal broe. Dirasa-rasa sepertinya dia suka terhadap wanita muda yang bernama
Uswa. Meski pernah hampir menjadi korbannya, namun beberapa waktu lalu, setelah
sekian lama tak berjumpa, mereka kembali bertemu untuk bernostalgia bersama.
Yang paling berkesan tentunya ketika Cek Hak. “Pulang dulu ya,” mungkin seperti
itu kata pria tua itu pada Uswa. Dan
jawaban Uswa sudah pasti “Ia sayang, hati-hati ya.” .. hahaa., ngakak !!.
Oya, mungkin saja manusia-manusia Sumberpost
bakal menjadi penerus Cek Hak dimasa mendatang, kecuali aku tentunya, Amin ! []
hahaha
ReplyDeletekeren bang