Sampai Kau Dan Aku Mendapatkan Tambatan Hati



Emosi, itu adalah perasaan yang pertama hinggap  padaku sore itu, wajar saja, seorang temanku berani-beraninya memegang adikku di pahanya. Ah aku sangat marah saat itu. Terjadinya di depan mataku pula. Darah ini mendidih, naik ke otak. Sampai-sampai aku harus beranjak pulang ke rumah karena takut emosiku meledak.


Sebenarnya aku juga tak punya kuasa untuk marah-marah. Wajar saja, karena ia bukan adik kandungku, melainkan hanya teman kampus yang kuanggap sebagai adik sejak pertama kali mengenalnya saat matrikulasi.

Sebenarnya dulu aku hanya melakukan candaan kepadanya dengan mengatakan adik, dan dia balik memanggilku abang, ya aku terima saja, toh hanya candaan fikirku. Tapi entah kenapa sangking seringnya aku memanggilnya dengan sebutan adik, kami jadi semakin dekat dan aku pun sampai sampai benar menganggapnya sebagai abang. Layaknya benar seorang abang, aku suka melindunginya.

Pertama-tama aku memang tidak peduli, ya malahan cuek, tapi lama kelamaan aku seperti punya chemistry yang baik dengannya. Apa saja kesalahan yang  dilakukan olehnya, maka aku siap menegurnya.

Belakangan ini ada ada saja yang dilakukan olehnya. Tapi orang yang melakukan sesuatu padanya juga tak ada kurang sedikitpun. Karena kuanggap diriku sebagai abangnya maka beberapa kali ia kutegur agar tak mengulang hal yang satu itu, dan dia menghargaiku dengan mematuhi apa yang kusarankan padanya.

Tak terasa kami sudah dua tahun saling kenal dengan panggilan abang dan adik. Sampai sampai teman-teman terkedatku mencoba mencomblangkan ku dengan adikku sendiri, ohh no…

Masak sih seorang abang punya hubungan special dengan adiknya  sendiri. Dan itu kutepis jauh jauh, aku hanya ingin ia menjadi adkikku. Gak mau lebih ? bukannya gak mau, tpi aku lebih memilih menjaga perasaan ini, karena belum tentu kan ia jodohku, jadi ya kudiami saja.

Oya, adikku ini punya seorang teman yang mereka sudah saling kenal sejak berada di pesantren, aku sih bukan dari pesantren, tapi dari SMA. Otakku  tak akan mampu belajar dengan menguasai  bahasa arab dan bahasa Inggris. Oke kita kembali ke topik.

Namanya mungkin tak  perlu kusebutkan, ia juga temanku dan kami sudah saling kenal selama dua tahun lebih. Dan dari pertama kali aku mengenalnya pun aku sudah tahu ia sangat suka pada adikku sejak mereka masih menimba ilmu di pesantren dulu.

Temanku dulunya sangat baik dan benar-benar mau menunggu adikku untuk mau menerima cintanya. Wajar saja adikku tidak menerimanya, ia sudah punya tambatan hatinya sendiri di kampungnya. Ditambah lagi sang pujannganya itu sudah memiliki satu pekerjaan.

Aku pun sudah berkali-kali mengingatkan kepada temanku itu agar mencari yang lain, karena wanita bukan hanya adikku saja, di luar sana masih banyak wanita yang lebih baik dan lebih cantik daripada adikku. Tapi sepertinya ia sangat sabar. ternyata itu tak bertahan lama, satu setengah tahun ia menunggu, akhirnya temanku berontak dan membanting stir dengan memacari orang yang baru dikenalnya.

Ia menceritakan kepadaku, dan aku ikut senang. Tapi tetap saja seperti ada yang mengganjal paddaku. Kufikir ia hanya memacari wanita yang baru dikenalnya itu untuk balas dendam atau mengalihkan fikirannya. Dan akupun mengatakan hal itu padanya, ternyata ia mengakuinya, dan aku menyarankan kepadanya agar hati hati, jangan sampai orang yang dipacarinya saat ini hanya sekedar pelampiasan dan menyakitinya, dan ia mengangguk tanda setuju.

Meski dengan status baru, dia tak henti-hentinya mendekati adikku, dan yang paling mengherankan, adikku dengan senang hati meladeni dia dengan duduk berduaan, padahal ia tahu sendiri orang yang menyukainya itu sudah memiliki pasangannya sendiri. Beberapa kali pun aku beranjak pergi jika mereka sedang berduaan, aku tak suka dengan suasananya. Ahh aku terkadang marah sendiri pada adikku.

Beberapa kali aku mengatakan bahwa pria itu sedang mempunyai pacar sendiri, jangan sampai ia dijadikan kambing hitam jika mereka putus. Dan adikku pun mengerti dan mencoba tidak melakukannya lagi. Ya, hanya beberapa kali, selebihnya tingkahnya sama saja dengan yang pernah dilakukan sebelum `kuceramahi`.

Ya mau tak mau saat ada kesempatan aku mengatakan lagi hal itu kepadanya agar sedikit menjaga jarak dengan laki-laki itu, alasannya seperti yang kukatakan tadi dengan lebih serius. Dan esoknya ia kembali melakukan hal yang kusarankan. Tapi ternyata itu hanya bertahan selama satu hari saja, hati pun berontak, aku seperti bertekat di dalam hati bahwa aku tak peduli lagi dengannya Karena ia tak mendengarkan yang ku katakan.

Lama-kelamaan ia tau tentang ketidak pedulianku padanya dan mencoba menyindirku, maaf maaf saja, aku tak mempan dengan sindirannya itu, haha.

Temanku sudah putus dengan pacarnya dan kembali mendekatkan adikku, ya tak masalah bagiku, tapi tetap saja ada yang tak kusukai, belakangan ini tangnnya sangat mengkhawatirkan aku. Beberapa kali kutangkap dengan mataku, tangnnnya `nakal` dan mencoba memegang apa yang dia mau. Ada yang wajar ada yang tak wajar.

Semua itu terus berlalu tanpa ada bantahan apapun dariku, namun lama kelamaan meski temanku itu sudah kembali mendekati wanita lain, ia masih saja `nakal` terjadap adikku. Puncaknya adalah pada suatu sore di kantin usai kami melaksanakan final salah satu matakuliah di kampus.

Awalnya mereka duduk di meja yang berbeda. Adikku dengan kegalauannya yang aku tak tahu kenapa dan temaku yang sedang duduk santai dengan labtopnya. Akupun asik dengan perbincanganku dengan teman-teman.

Aku tak pandai bercerita tapi intinya enteh bagaimana, mereka kembali duduk berdua, tepat di depanku. Aku sih biasa saja melihat mereka duduk asalkan tidak ada apa apa. Berkali-kali tangan temanku itu mulai main main dengan adikku, ya hanya memegang kepalanya.

Aght mulai kutahan emosiku, dan pura-pura tak melihatnya. Dan DAMN aku mendadak naik pitam, sambil tertawa, tangannya meremas paha adikku, ah setan ! sangat marah aku saat itu, tapi tetap saja kutahan emosiku  ini. Akupun langsung  beranjak pulang ke rumah untuk meredam emosiku agar tidak meledak.

Aku tak punya  banyak alasan mengapa memperlakukan hal itu kepadanya. Aku hanya ingin melindunginya. Sebagaimana seorang abang pada umumnya, aku ingin orang-orang menghargai adikku. Jangankan orang-orang yang tak kukenal, orang yang sangat dekat denganku jika akan macam-macam dengan adikku maka ia akan kuanggap negative meski tetap berteman.

Aku juga ingin adikku menyadari bahwa aku sayang padanya sebagai seorang abang walaupun sebenarnya tidak secara keluarga, tapi iya secara turunan Adam. Jika kau tahu dik, saat ini kau menjadi teman yang sangat dekat denganku. Meski teman-teman sering menyindir kedekatan kita dengan penuh kejahilan, ya aku tetap abangmu.

Semoga kau bisa lebih baik di masa mendatang, karena tak selamanya juga aku bisa melindungimu. Suatu saat aku akan melepasmu jika kau sudah mendapatkan labuhan hatimu dan aku juga mendapat tambatan hati Juga :) []


Comments

  1. hahahha
    mantap
    LANJUTKAN (SBY)

    ReplyDelete
    Replies
    1. VIMAX PEMBESAR PENIS CANADA



      Bikin Penis Besar, Panjang, Kuat, Keras, Dengan Hasil Permanent



      isi 30 cpsl Untuk 1Bulan Hanya.500.000;



      Promo 3 Botol Hanya.1.000.000;



      ANEKA OBAT KUAT EREKSI DAN T.LAMA 



       PERANGSANG WANITA SPONTAN



      ( Cair / Tablet / Serbuk / Cream) 5Menit Reaksi Patent.

      Sangat Cocok Untuk Wanita Monopouse/ Kurang Gairah.





      ANEKA COSMETIK BERKWALITAS TERBAIK



      ( Pelangsing Badan, Pemutih Muka & Badan, Flek Hitam,

      Jerawat Membandel, Gemuk Badan, Cream Payudara,

      Obat Mata Min/ Plus, Peninggi Badan, Cream Selulit,

      Pemutih Gigi, Pembersih Selangkangan/ Ketiak,

      Pemerah Bibir, Penghilang Bekas Luka, Perapet Veggy,





       ALAT BANTU SEXSUAL PRIA WANITA DEWASA 



       tlp: 0822 2121 8228 - 087 831 434 777 BBM.24CEE3AE MR.SHOLE



      Delete
  2. hahaha makasie, SBY cecek lon :D

    ReplyDelete

Post a Comment